Sony Pictures akan merilis sebuah film jejaring sosial dalam New York Film Festival tanggal 1 Oktober 2010 mendatang. Film panas yang telah ditunggu banyak orang yakni "The Social Network" ini mengisahkan bagaimana Mark Zuckerberg sang pencipta Faceebook mengawali jejaring sosial Facebook dari rumah asrama universitasnya hingga kini menjadi perusahaan Silicon Valley yang sukses dan tidak bisa dipandang sebelah mata. Sayang sang pendiri Facebook sendiri, Mark Zuckerberg tidak begitu senang atas munculnya film yang didasari oleh Buku karya Ben Mezrich: "The Accidental Billionaires". Hal tersebut dikarenakan, film tersebut jalan ceritanya sangat tidak sesuai dengan kenyataan bagaimana facebook terbentuk. Zuckerberg dengan kesal mengatakan "Sejujurnya, saya sangat berharap agar saat seseorang hendak mengerjakan karya jurnalistik, atau menulis sesuatu tentang Facebook, setidaknya mereka berusaha untuk menulis dengan benar,Film itu adalah karya fiksi."
Menjelang hari peluncuran film ini pada 1 Oktober mendatang, sepertinya film ini semakin banyak dinanti oleh banyak orang. Tentu saja film ini bisa merusak imej orang terhadap Facebook maupun Zuckerberg.
Di film ini, Facebook digambarkan didirikan di atas serangkaian pengkhianatan. Ia lebih banyak memotret kasus-kasus yang melibatkan perselisihan dan perseteruan antara Zuckerberg dengan rekan-rekannya: Eduardo Saverin, Divya Narendra, serta kembar Tyler dan Cameron Winklevoss. Seperti halnya film-film Hollywood lainnya, The Social Network lebih banyak bercerita tentang pertemanan, pengkhianatan, namun sedikit luput menangkap fenomena Facebook yang mempengaruhi industri web.
Film ini juga tak luput dari bumbu-bumbu di film anak muda yang mengisahkan pesta gila-gilaan yang kebenarannya juga masih belum begitu jelas. "Ini gila. Di film ini Mark digambarkan menciptakan Facebook hanya untuk mendapatkan wanita atau mendapatkan kekuasaan,” kata Chris Hughes, salah seorang pendiri Facebook lain.
“Bukan itu yang terjadi. Alasannya lebih pada hal yang rutin dan sedikit membosankan,” kata Hughes yang hengkang dari Facebook pada 2007 untuk bergabung dengan tim kampanye pemilu Presiden AS Barack Obama. Belakangan, Facebook Inc pun secara resmi menanggapi film ini. "Facebook memandang film ini sebagai tanda bahwa Facebook memiliki pengaruh yang begitu besar, sampai-sampai menjadi sebuah subyek pada sebuah film - walaupun film itu adalah film fiksi." "Mr. Zuckerberg adalah seorang "builder" sekaligus "destroyer" secara simultan,” kata Rudin. “Ini adalah subyek besar. Ini adalah subyek besar di Amerika.” Zuckerberg dan Facebook sepertinya akan terus berusaha untuk mengacuhkan film ini. Tapi pada akhirnya, mereka tak bisa begitu saja mengabaikannya. Dikutip dari Vivanews.com.
Semoga film ini dapat memberi inspirasi buat kita.
Menjelang hari peluncuran film ini pada 1 Oktober mendatang, sepertinya film ini semakin banyak dinanti oleh banyak orang. Tentu saja film ini bisa merusak imej orang terhadap Facebook maupun Zuckerberg.
Di film ini, Facebook digambarkan didirikan di atas serangkaian pengkhianatan. Ia lebih banyak memotret kasus-kasus yang melibatkan perselisihan dan perseteruan antara Zuckerberg dengan rekan-rekannya: Eduardo Saverin, Divya Narendra, serta kembar Tyler dan Cameron Winklevoss. Seperti halnya film-film Hollywood lainnya, The Social Network lebih banyak bercerita tentang pertemanan, pengkhianatan, namun sedikit luput menangkap fenomena Facebook yang mempengaruhi industri web.
Film ini juga tak luput dari bumbu-bumbu di film anak muda yang mengisahkan pesta gila-gilaan yang kebenarannya juga masih belum begitu jelas. "Ini gila. Di film ini Mark digambarkan menciptakan Facebook hanya untuk mendapatkan wanita atau mendapatkan kekuasaan,” kata Chris Hughes, salah seorang pendiri Facebook lain.
“Bukan itu yang terjadi. Alasannya lebih pada hal yang rutin dan sedikit membosankan,” kata Hughes yang hengkang dari Facebook pada 2007 untuk bergabung dengan tim kampanye pemilu Presiden AS Barack Obama. Belakangan, Facebook Inc pun secara resmi menanggapi film ini. "Facebook memandang film ini sebagai tanda bahwa Facebook memiliki pengaruh yang begitu besar, sampai-sampai menjadi sebuah subyek pada sebuah film - walaupun film itu adalah film fiksi." "Mr. Zuckerberg adalah seorang "builder" sekaligus "destroyer" secara simultan,” kata Rudin. “Ini adalah subyek besar. Ini adalah subyek besar di Amerika.” Zuckerberg dan Facebook sepertinya akan terus berusaha untuk mengacuhkan film ini. Tapi pada akhirnya, mereka tak bisa begitu saja mengabaikannya. Dikutip dari Vivanews.com.
Semoga film ini dapat memberi inspirasi buat kita.
1 comments:
disini juga ada,,
Menyusul Facebook, Google Masuk Bioskop
hehehe
Post a Comment