Thursday, July 1, 2010

         Mungkin sobat sudah ada yang berkeluarga....sudah memiliki seorang atau beberapa anak yang dibanggakan...disayangi.....Semua pasti setuju bahwa orang tua tentulah mempunyai harapan terhadap anaknya...pastilah semua harapan bertujuan baik terhadap masa depan sang anak. Melalui posting kali ini saya akan sedikit berbagi inspirasi, sebuah puisi yang sangat terkenal.....semoga ini dapat menjadikan kita Inspirasi untuk menjalani hidup ini....
         Puisi ini dibuat oleh seorang Jenderal dari Amerika Serikat yang sangat ternama dimasa perang dunia kedua. Dia adalah Jenderal Douglas Mac Arthur. Disamping seorang pemimpin yang sangat disegani baik oleh kawan maupun lawan, beliau adalah seorang bapak yang sangat baik dalam mendidik anaknya. Sampai sampai ditengah kesibukannya beliau masih sempat menulis puisi yang merupakan doa dan harapannya pada si anak. Puisi tersebut dipersembahakn bagi putra tercintanya yang pada saat itu baru berusia 14 tahun. Tercermin sebuah harapan besar seorang ayah kepada anaknya. Puisi tersebut diberinya judul “Doa untuk Putraku”. Bagi yang belum pernah membacanya, berikut isi puisi tersebut :

Doa Untuk Putraku

Tuhanku…
Bentuklah puteraku menjadi manusia yang cukup kuat untuk mengetahui kelemahannya.
Dan, berani menghadapi dirinya sendiri saat dalam ketakutan.
Manusia yang bangga dan tabah dalam kekalahan.
Tetap Jujur dan rendah hati dalam kemenangan.

Bentuklah puteraku menjadi manusia yang berhasrat mewujudkan cita-citanya
dan tidak hanya tenggelam dalam angan-angannya saja.
Seorang Putera yang sadar bahwa
mengenal Engkau dan dirinya sendiri adalah landasan segala ilmu pengetahuan.

Tuhanku…
Aku mohon, janganlah pimpin puteraku di jalan yang mudah dan lunak.
Namun, tuntunlah dia di jalan yang penuh hambatan dan godaan, kesulitan dan tantangan.
Biarkan puteraku belajar untuk tetap berdiri di tengah badai dan senantiasa belajar
untuk mengasihi mereka yang tidak berdaya.
Ajarilah dia berhati tulus dan bercita-cita tinggi,
sanggup memimpin dirinya sendiri,
sebelum mempunyai kesempatan untuk memimpin orang lain.

Berikanlah hamba seorang putra
yang mengerti makna tawa ceria
tanpa melupakan makna tangis duka.
Putera yang berhasrat
Untuk menggapai masa depan yang cerah
namun tak pernah melupakan masa lampau.
Dan, setelah semua menjadi miliknya…
Berikan dia cukup Kejenakaan
sehingga ia dapat bersikap sungguh-sungguh
namun tetap mampu menikmati hidupnya.

Tuhanku…
Berilah ia kerendahan hati…
Agar ia ingat akan kesederhanaan dan keagungan yang hakiki…
Pada sumber kearifan, kelemahlembutan, dan kekuatan yang sempurna…
Dan, pada akhirnya bila semua itu terwujud,
hamba, ayahnya, dengan berani berkata “hidupku tidaklah sia-sia


Dari puisi tersebut ada bagian yang memiliki makna mendalam soal tantangan kehidupan. "Tuhanku…Aku mohon, janganlah pimpin puteraku di jalan yang mudah dan lunak.Namun, tuntunlah dia di jalan yang penuh hambatan dan godaan, kesulitan dan tantangan". Dari penggalan puisi tersebut dapat kita ambil maknanya sebagai inspirasi kita bahwa jika kita terbiasa berada dalam kehidupan yang mudah, kita akan tumbuh menjadi manusia yang lemah. Namun sebaliknya, jika kita terbiasa dengan jalan kehidupan yang terjal dan berliku, kita akan tumbuh menjadi manusia yang kuat, tegar, tahan uji, tak mudah menyerah, kreatif, dan sebagainya - karena sudah teruji dengan segala cobaan dan rintangan.
Itulah yang diharapkan sang jenderal dari putranya. Ia berharap si anak mendapat hambatan dan godaan, kesulitan dan tantangan, karena melalui kesulitan itu anaknya akan teruji.

Karena itu, kita patut bersyukur jika mendapat kehidupan yang sulit. Itu artinya, kita mendapat kesempatan untuk mengasah diri agar menjadi manusia yang kuat mental. Orang yang kuat mental memiliki bekal yang kuat pula untuk sukses di masa depan. Dan itu tak cuma yang diharapkan Jenderal MacArcthur melalui puisinya tersebut, tetapi diharapkan pula oleh kita semua. Semoga memberi inspirasi ..........


Artikel Menarik Lainnya:

0 comments:

Post a Comment